A. PENGERTIAN SENSOR MIC
Microphone
atau dalam dalam bahasa Indonesia disebut dengan Mikrofon adalah suatu alat
atau komponen Elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi
akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal Audio). Microphone
(Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi sebagai komponen atau
alat pengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Setiap jenis
Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya,
tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon memiliki
suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma (Diaphragm).
Mic
adalah komponen eletronika dimana cara kerjanya yaitu membran yang
digetarkan oleh gelombang suara akan menghasilkan sinyal listrik.
Mic dapat diklarifikasikan menjadi beberapa jenis dasar antara lain; dinamis,
piezoelektrik, dan elektrostatik. Mic dinamis adalah contoh alat yang
memiliki sensor suara dengan peran yang besar dalam dunia
industri musik. Sedangkan untuk Mic piezoelektrik digunakan secara luas untuk
mic dengan meter rendah tingkat frekuensi suara.
B. SIMBOL MIC
C.JENIS - JENIS MIC
Berdasarkan Teknologi atau Teknik
Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi Energi Listrik, Mikrofon dapat
dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut :
- Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnetik.
- Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser Microphone disebut juga Capacitor Microphone.
- Electret Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
- Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif yang digantungkan pada medan magnet.
- Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang terbuat dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika menangkap getaran sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
Mic Level & Line Level
Arus listrik yang dihasilkan mikrofon sangat kecil dan biasa disebut mic level. Mic level diukur menggunakan satuan milivolt. Agar berfungsi, sinyal yang sangat kecil ini harus diperkuat (amplified) menjadi line-level (sekitar 0,5 – 2 V). Dalam bentuk sinyal yang lebih kuat, line level merupakan standar kekuatan sinyal yang digunakan untuk peralatan-peralatan pengolah audio serta perangkat-perangkat umum seperti CD player, tape, VCR dan lain-lain.
Proses amplifikasi atau penguatan sinyal dari mic level ke line level ini umumnya terjadi dalam beberapa cara berikut :
- Beberapa mikrofon sudah dilengkapi built-in amplifier berukuran kecil yang dapat memperkuat sinyal menjadi high mic level atau line level.
- Mic dihubungkan melalui amplifier kecil yang biasa disebut line amp.
- Menggunakan sound mixer yang memiliki amplifier-amplifier kecil di setiap channel. Atenuator akan mengakomodir mikrofon-mikrofon dengan level yang beragam untuk disesuaikan hingga menjadi line level yang seragam.
- Sinyal audio dikirim melalui power amplifier yang khusus berfungsi
untuk memperkuat sinyal agar dapat terdengar melalui loudspeaker.
Dynamic Microphones (Mikrofon Dinamis)Mikrofon dinamis bersifat fleksibel (versatile) dan ideal digunakan untuk berbagai kebutuhan. Umumnya memiliki desain yang sederhana dengan beberapa bagian yang dapat dilepas. Mic jenis ini juga relatif kokoh dan lebih tahan banting. Sangat cocok digunakan untuk suara dengan level volume yang sangat tinggi seperti alat-alat musik tertentu atau amplifier. Mikrofon dinamis tidak memiliki amplifier internal dan biasanya tidak memerlukan baterai atau daya eksternal.
r, kemudian
mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas. Lapisan tipis teflon
dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung muatan-muatan negatif
dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut terperangkap pada satu sisi
yang kemudian menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk
kapasitor. Getaran suara yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya
sehingga membuat jarak antara diafragma dan pelat logam statis juga
berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi berubah dan tegangan terminal
mikrofon pun juga berubah.
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
Mikrofon Karbon
Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma logam
yang terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk
silinder. Cara kerja mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel dimana
terdapat sebuah penghubung yang menghubungkan diafragma dengan
butir-butir karbon di dalam mikrofon. Perubahan getaran suara yang ada
akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan
perubahan pada sinyal output mikrofon.
Mikrofon Reluktansi Variabel
Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah
diafragma berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma
magnetik tersebut. Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena
adanya getaran suara, maka celah udara dalam rangkaian magnetik tersebut
akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan
perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik.
Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang keluar
dari mikrofon.
Mikrofon Kumparan yang Bergerak
Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari
kumparan induksi yang digulungkan pada silinder yang berbahan non
magnetik dan dilekatkan pada diafragma, kemudian dipasang ke dalam celah
udara suatu magnet permanen. Sedangkan kawat-kawat penghubung listrik
direkatkan pada diafragma yang terbuat dari bahan non logam. Jika
diafragma bergerak karena adanya gelombang suara yang ditangkap, maka
kumparan akan bergerak maju mundur di dalam medan magnet, sehingga
muncullah perubahan magnetik yang melewati kumparan dan menghasilkan
sinyal listrik.
Mikrofon Kapasitor
Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma
berbahan logam, digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak
sangat dekat, sehingga keduanya terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah
kapasitor. Adanya getaran suara mengakibatkan diafragma bergerak-gerak.
Diafragma yang bergerak menimbulkan adanya perubahan jarak pemisah
antara diafragma dengan pelat statis sehingga mengakibatkan berubahnya
nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini memerlukan tegangan DC konstan
yang dihubungkan ke sebuah diafragma dan pelat statis melewati sebuah
resistor beban, sehingga tegangan mikrofon dapat berubah-ubah seiring
perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara.
Mikrofone Elektret
Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah
memiliki sumber muatan tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu
daya dari luar. Sumber muatan berasal dari suatu alat penyimpan muatan
yang terbuat dari bahan teflon. Bahan teflon tersebut diproses
sedemikian rupa sehingga mampu menangkap muatan-muatan tetap dalam
jumlah besar, kemudian mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas.
Lapisan tipis teflon dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung
muatan-muatan negatif dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut
terperangkap pada satu sisi yang kemudian menimbulkan medan listrik pada
celah yang berbentuk kapasitor. Getaran suara yang ada mengubah tekanan
udara di dalamnya sehingga membuat jarak antara diafragma dan pelat
logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi berubah dan
tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.
Mikrofon Piezoelektris
Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal
aktif. Bahan ini dapat menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap
adanya getaran dari luar jadi tidak membutuhkan pencatu daya. Cara
kerjanya ialah kristal dipotong membentuk suatu irisan pada
bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada elektroda atau
lempengan sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal
akan berubah bentuk bila mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi
perpindahan muatan sesaat di dalam susunan kristal tersebut.
Perpindahan muatan mengakibatkan adanya perbedaan potensial di antara
kedua pelat-pelat lempengan. Uniknya, kristal tersebut dapat langsung
menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi sebuah diafragma,
sehingga respon frekuensi yang diterima akan lebih baik dari mikrofon
lainnya walaupun tingkat keluarannya jauh lebih rendah, yaitu kurang
dari 1 mV.
Mikrofon Pita
Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat
sensitif dan teliti. Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu
pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang digantungkan pada suatu
medan magnet. Getaran suara yang ditangkap menimbulkan terjadinya
pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya medan magnet
yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh karena mikrofon pita
pada awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat menampilkan suara
paling alami, maka industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan
mikrofon ini di awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak memerlukan
pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada
jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah
perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti
mikrofon buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar
bersama untuk studio perusahaan-perusahaan Cina seperti Sontronics, SE
dan Golden Age.
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
Condenser Microphones (Mikrofon Kondensor)
Kondensor berarti kapasitor, yaitu sebuah komponen elektronik yang menyimpan energi dalam bentuk medan elektrostatik. Sebetulnya istilah kondensor sendiri sudah jarang digunakan tapi sudah terlanjur melekat sebagai nama untuk mikrofon jenis ini, yang menggunakan kapasitor untuk mengubah energi akustik menjadi arus listrik.
Mikrofon kondensor membutuhkan daya dari baterai ataupun sumber eksternal lain. Sinyal audio yang dihasilkan lebih kuat dibandingkan mikrofon dinamis. Karena cenderung lebih sensitif dan responsif dibanding mikrofon dinamis, maka mikrofon kondensor lebih cocok untuk menangkap detail-detail kecil pada suara. Sebaliknya mikrofon ini tidak ideal bekerja pada volume tinggi karena tingkat sensitifitasnya rentan terhadap distorsi.
Electret Condenser Microphone (Mikrofon Kondensor Elektret)
Mikrofon kondensor elektret menggunakan kapasitor khusus yang sudah memiliki tegangan listrik permanen yang dipasangkan pada proses produksi. Mirip-mirip sebuah magnet permanen sehingga tidak memerlukan daya dari luar lagi untuk bekerja. Namun demikian, mic kondensor elektret yang bagus biasanya dilengkapi sebuah pre-amplifier yang masih membutuhkan daya untuk bekerja.
Directional Properties
Setiap mikrofon memiliki properti atau karakteristik yang disebut directionality (directional properties). Properti ini menggambarkan sensitivitas mikrofon terhadap suara dari arah yang berbeda-beda. Ada mikrofon yang mampu menangkap suara dari semua arah dengan kualitas yang sama, ada yang hanya mampu menangkap suara dari satu arah atau kombinasi arah tertentu.
Directional properties pada mikrofon dikelompokan dalam tiga kategori utama :
(1) Omnidirectional
Kemampuan untuk menangkap suara dengan kualitas yang sama dari semua arah
(2) Unidirectional
Kemampuan untuk menangkap suara lebih dominan dari salah satu arah. Pada kategori ini termasuk juga mikrofon cardioid dan hypercardioid.
(3) Bidirectional
Mampu menangkap suara dari dua arah yang berlawanan.
Pada mikrofon-mikrofon tertentu biasanya dilengkapi representasi grafis pada buku manual atau materi promosinya untuk menggambarkan properti directionality dari mikrofon tersebut agar mudah dipahami. Representasi grafis ini biasa disebut polar pattern. Berikut adalah beberapa contoh umum polar pattern yang menggambarkan directionality pada mikrofon.
Mikrofon Karbon
Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma logam
yang terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk
silinder. Cara kerja mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel dimana
terdapat sebuah penghubung yang menghubungkan diafragma dengan
butir-butir karbon di dalam mikrofon. Perubahan getaran suara yang ada
akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan
perubahan pada sinyal output mikrofon.
Mikrofon Reluktansi Variabel
Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah
diafragma berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma
magnetik tersebut. Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena
adanya getaran suara, maka celah udara dalam rangkaian magnetik tersebut
akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan
perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik.
Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang keluar
dari mikrofon.
Mikrofon Kumparan yang Bergerak
Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari
kumparan induksi yang digulungkan pada silinder yang berbahan non
magnetik dan dilekatkan pada diafragma, kemudian dipasang ke dalam celah
udara suatu magnet permanen. Sedangkan kawat-kawat penghubung listrik
direkatkan pada diafragma yang terbuat dari bahan non logam. Jika
diafragma bergerak karena adanya gelombang suara yang ditangkap, maka
kumparan akan bergerak maju mundur di dalam medan magnet, sehingga
muncullah perubahan magnetik yang melewati kumparan dan menghasilkan
sinyal listrik.
Mikrofon Kapasitor
Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma
berbahan logam, digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak
sangat dekat, sehingga keduanya terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah
kapasitor. Adanya getaran suara mengakibatkan diafragma bergerak-gerak.
Diafragma yang bergerak menimbulkan adanya perubahan jarak pemisah
antara diafragma dengan pelat statis sehingga mengakibatkan berubahnya
nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini memerlukan tegangan DC konstan
yang dihubungkan ke sebuah diafragma dan pelat statis melewati sebuah
resistor beban, sehingga tegangan mikrofon dapat berubah-ubah seiring
perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara.
Mikrofone Elektret
Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah
memiliki sumber muatan tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu
daya dari luar. Sumber muatan berasal dari suatu alat penyimpan muatan
yang terbuat dari bahan teflon. Bahan teflon tersebut diproses
sedemikian rupa sehingga mampu menangkap muatan-muatan tetap dalam
jumlah besar, kemudian mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas.
Lapisan tipis teflon dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung
muatan-muatan negatif dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut
terperangkap pada satu sisi yang kemudian menimbulkan medan listrik pada
celah yang berbentuk kapasitor. Getaran suara yang ada mengubah tekanan
udara di dalamnya sehingga membuat jarak antara diafragma dan pelat
logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi berubah dan
tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.
Mikrofon Piezoelektris
Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal
aktif. Bahan ini dapat menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap
adanya getaran dari luar jadi tidak membutuhkan pencatu daya. Cara
kerjanya ialah kristal dipotong membentuk suatu irisan pada
bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada elektroda atau
lempengan sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal
akan berubah bentuk bila mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi
perpindahan muatan sesaat di dalam susunan kristal tersebut.
Perpindahan muatan mengakibatkan adanya perbedaan potensial di antara
kedua pelat-pelat lempengan. Uniknya, kristal tersebut dapat langsung
menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi sebuah diafragma,
sehingga respon frekuensi yang diterima akan lebih baik dari mikrofon
lainnya walaupun tingkat keluarannya jauh lebih rendah, yaitu kurang
dari 1 mV.
Mikrofon Pita
Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat
sensitif dan teliti. Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu
pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang digantungkan pada suatu
medan magnet. Getaran suara yang ditangkap menimbulkan terjadinya
pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya medan magnet
yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh karena mikrofon pita
pada awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat menampilkan suara
paling alami, maka industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan
mikrofon ini di awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak memerlukan
pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada
jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah
perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti
mikrofon buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar
bersama untuk studio perusahaan-perusahaan Cina seperti Sontronics, SE
dan Golden Age.
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.htm
OmnidirectionalSource: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.htm

Menangkap suara sama secara merata dari semua arah
Kegunaan : Untuk merekam kebisingan sebuah ambien, untuk situasi dimana suara datang dari berbagai arah, untuk situasi dimana mic harus diam di satu posisi sementara sumber-sumber suara bergerak.
Catatan : Untuk situasi-situasi tertentu mic omnidirectional dapat sangat bermanfaat, namun menangkap suara dari semua arah biasanya jarang anda butuhkan. Menangkap suara dari semua arah terlalu luas dan tidak fokus. Jika anda ingin merekam suara dari subyek atau area tertentu, kemungkinan besar anda akan kewalahan dengan kebisingan lainnya disekitar.
Cardioid

Cardioid yang berarti “berbentuk hati” ini merupakan salah satu pola menangkap suara pada mikrofon. Suara yang ditangkap kebanyakan dari arah depan dan sedikit area dibagian samping.
Kegunaan : Mengutamakan suara dari arah kemana mic diarahkan namun masih tersedia area untuk pergerakan mic dan kebisingan ambien.
Catatan :
- Mic tipe cardioid sangat fleksibel dan ideal untuk pemakaian umum. Kebanyakan mic genggam bersifat cardioid
- Ada banyak variasi pola cardioid (termasuk hypercardioid yang dijelaskan di bawah)

Merupakan versi berlebihan dari pola cardioid. Sangat terarah dan menghilangkan sebagian besar suara dari samping dan belakang. Karena desain hypercardioid yang tipis dan panjang, mikrofon tipe ini sering disebut mikrofon shotgun.
Kegunaan : untuk mengisolasi suara hanya dari satu subjek atau satu arah ketika ada banyak kebisingan disekitar, untuk menangkap suara dari subjek di kejauhan.
Catatan :
- Dengan menghilangkan kebisingan ambien, suara dari satu arah kandang menjadi kurang wajar. Memasukkan rekaman audio dari mic lain akan membantu (misalnya suara latar yang konstan dengan volume rendah)
- Perlu berhati-hati untuk menjaga konsistensi suara. Apabila mic tidak selalu terarah ke subjek maka anda akan kehilangan audio.
- Bentuk shotgun dapat meningkatkan sensitivitas ke area belakang.

Menggunakan pola angka delapan dan mampu menangkap suara secara merata dari dua arah yang berlawanan.
Kegunaan : Situasi yang membutuhkan bentuk polar pattern seperti ini memang jarang ditemukan. Salah satu kemungkinan adalah ketika anda akan mewawancara dua orang yang saling berhadapan dimana mic berada diantara keduanya.
Variable Directionality
Beberapa mikrofon memberikan beberapa pilihan directionality dimana anda dapat memilih untuk menggunakan pola omni, cardioid atau shotgun.
Biasanya fitur seperti ini bisa anda temukan pada mikrofon kamera video, tujuannya agar anda dapat menyesuaikan directionality mengikuti sudut dan arah zoom.
Meskipun fitur ini tampak sangat berguna, biasanya mikrofon denga n fitur variable zoom tidak mampu bekerja dengan baik dan sering menimbulkan suara ketika melakukan zooming. Menggunakan beberapa buah mic yang berbeda biasanya akan memberikan hasil yang jauh lebih baik.
Microphone Impedance (Impedansi Mikrofon)
Dalam penggunaan mikrofon, salah satu pertimbangan yang sering disalahpahami atau diabaikan adalah nilai impedansi mikrofon (microphone impedance). Mungkin karena impedansi tidak dianggap sebagai salah satu faktor yang penting karena mikrofon masih tetap dapat dioperasikan baik menggunakan nilai impedansi terbaik atau tidak. Walaupun demikian, untuk memastikan anda mendapatkan audio dengan kualitas terbaik dan paling handal, sebaiknya anda tahu bagaimana menggunakan faktor impedansi ini dengan benar.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa impedansi redah lebih baik daripada impedansi tinggi.
Apakah Impedansi Itu?
Impedansi adalah istilah elektronik yang mengukur jumlah oposisi yang dimiliki sebuah perangkat terhadap arus AC (misalnya sinyal audio). Secara teknis dapat dikatakan bahwa impedansi adalah efek gabungan dari kapasitansi, induktansi dan resistansi pada sinyal. Huruf Z sering digunakan sebagai lambang yang mewakili kata impedansi, contohnya : Hi-Z atau Low-Z.
Impedansi diukur menggunakan satuan ohm, yang ditunjukan dengan simbol Ω (omega). Jadi jika sebuah mikrofon memiliki spesifikasi 600 Ω artinya ia memiliki sebuah impedansi 600 ohm.
Apa Arti Impedansi Mikrofon? Semua mikrofon memiliki satu spesifikasi yang mengacu pada impedansinya. Anda akan sering menemukan bahwa mikrofon dengan kabel hard-wired dan plug 1/4” memiliki impedansi tinggi, sedangkan mic dengan kabel audio terpisah dan konektor XLR memiliki impedansi rendah.
Ada tiga klasifikasi umum untuk impedansi mikrofon :
- Low Impedance (kurang dari 600Ω)
- Medium Impedance (600Ω - 10,000Ω)
- High Impedance (lebih besar dari 10,000Ω)
Memilih Nilai Impedansi Mikrofon impedansi tinggi biasanya cukup murah. Salah satu kelemahan utama mikrofon jenis ini adalah kinerjanya kurang baik jika menggunakan kabel yang relatif panjang. Dengan kabel sepanjang 5 – 10 meter saja mikrofon impedansi tinggi sudah mulai menghasilkan kualitas suara yang rendah (terutama hilangnya frekuensi-frekuensi tinggi). Mic ini memang bukan pilihan yang baik untuk keperluan pekerjaan yang serius.
Meskipun tidak sepenuhnya dapat diandalkan namun nilai impedansi merupakan salah satu pertimbangan untuk menilai kualitas keseluruhan sebuah mikrofon.
Mikrofon impedansi redah lebih baik dan lebih banyak dipilih daripada impedansi tinggi.
ra kerja mikrofon ini
berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang
digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap
menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan
berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh
karena mikrof
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
ra kerja mikrofon ini
berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang
digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap
menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan
berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh
karena mikrof
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
ra kerja mikrofon ini
berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang
digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap
menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan
berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh
karena mikrof
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
Source: https://www.linksukses.com/2011/11/prinsip-kerja-microphone.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar