1. Kondisi[Kembali]
Ambil sebuah Transistor NPN, hubungkan kaki basis dengan potensio, kaki colektor dengan resistor 100k,lalu hubungkan kaki resistor dan potensio yang lain kaki - kaki pada ohmmeter,serta kaki potensio lainnya dengan ground dan hubungkan kaki emitor ke ground,lalu amati dan catat data yang ditunjukkan pada ohmmeter,jalankan simulasi,lakukan perubahan - perubahan pada potensio. Amati dan catat hasilnya
Ambil sebuah Transistor NPN, hubungkan kaki basis dengan potensio, kaki colektor dengan resistor 100k,lalu hubungkan kaki resistor dan potensio yang lain kaki - kaki pada ohmmeter,serta kaki potensio lainnya dengan ground dan hubungkan kaki emitor ke ground,lalu amati dan catat data yang ditunjukkan pada ohmmeter,jalankan simulasi,lakukan perubahan - perubahan pada potensio. Amati dan catat hasilnya
4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali]
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada percobaan 4 kondisi 1 menggunakan Transisitor NPN , transistor bipolar yang memiliki 3 kaki yaitu basis (B), colector (C), dan emitor (E). Jika pada kaki basisn transistor diberi tegangan bias maka arus kolektor transistor akan mengalir ke kaki emitor (transistor sebagai saklar). Jika pada tegangan bias ini diikuti dengan adanya sinyal atau pulsa listrik yang akan dikuatkan maka,pada kolektor pun akan menguatkan sinyal seperti pada basisnya (transistor sebagai penguat) .
Arus yang mengalir antara kaki basis dan emitor akan berfungsi sebagai saklar untuk mengalirkan arus yang lebih besar dari kaki kolektor. Pada transistor berbahan silikon dibutuhkan tegangan sebesar 0,7 V antara pin basis dan pin emitor.
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada percobaan 4 kondisi 1 menggunakan Transisitor NPN , transistor bipolar yang memiliki 3 kaki yaitu basis (B), colector (C), dan emitor (E). Jika pada kaki basisn transistor diberi tegangan bias maka arus kolektor transistor akan mengalir ke kaki emitor (transistor sebagai saklar). Jika pada tegangan bias ini diikuti dengan adanya sinyal atau pulsa listrik yang akan dikuatkan maka,pada kolektor pun akan menguatkan sinyal seperti pada basisnya (transistor sebagai penguat) .
Arus yang mengalir antara kaki basis dan emitor akan berfungsi sebagai saklar untuk mengalirkan arus yang lebih besar dari kaki kolektor. Pada transistor berbahan silikon dibutuhkan tegangan sebesar 0,7 V antara pin basis dan pin emitor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar